Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 29 Maret 2012

Fatamorgana (Fenomena Optik)

 Jalan raya lurus di siang hari dibawah terik matahari, di ujung jalan nampak bayang-bayang air, seolah di depan sana jalan tergenang oleh air, sedang banjir kah? Namun saat mendekat, jalan raya yang kamu lalui tetap kering, dan ahaa! jauh di depan sana masih tetap meninggalkan pemandangan seolah jalan yang akan kamu lalui tergenang air, lengkap dengan bayangan langit, bahkan mobil motor yang ada di atasnya. Gejala apakah itu? Mengapa hali tu bisa terjadi?
 

Fatamorgana merupakan sebuah fenomena di mana optik yang biasanya terjadi di tanah lapang yang luas seperti padang pasir atau padang es.

Seringkali di gurun pasir, fatamorgana menyerupai danau atau air atau kota. Ini sebenarnya adalah pantulan daripada langit yang dipantulkan udara panas. Udara panas ini berfungsi sebagai cermin.

Kata fatamorgana diambil dari bahasa Italia. Ini pada mulanya adalah nama saudari Raja Arthur, Faye le Morgana, seorang peri yang bisa berubah-ubah rupa.

Proses terjadinya fatamorgana berawal dari adanya perbedaan kerapatan antara udara dingin dan udara panas. Udara dingin memiliki kerapatan lebih pekat dan lebih berat dibandingkan udara panas. Dalam kenyataannya, lapisan udara yang panas yang ada di dekat tanah terperangkap oleh lapisan udara yang lebih dingin di atasnya. Cahaya dibiaskan ke arah garis horisontal pandangan dan akhirnya berjalan ke atas karena pengaruh internal total.

Pemantulan internal total (total internal reflection) adalah proses pemantulan seberkas cahaya pada permukaan batas antara satu medium dengan medium yang lain yang indeks biasnya lebih kecil, jika sudut datang ke medium kedua melebihi suatu sudut kritis tertentu.

Dengan demikian, cahaya berjalan di dalam medium yang memiliki indeks bias yang tinggi seperti air, kaca, dan plastik ke medium yang memiliki indeks bias lebih rendah seperti udara. Akibatnya gambar dengan sifat semu dan terbalik akan membentuk fatamorgana.

0 komentar

Posting Komentar